Judul: My Boyfriend's Wedding Dress
Penulis: Kim Eun Jeong
Penerbit: Haru
Genre: Romance, Comedy
Kategori: Fiksi, novel terjemahan
Harga: Rp 65.000
Gaun pengantin yang tertukar, lalu lari dari pernikahan. Dan serentetan masalah kemudian menghampiri kehidupan Se Kyoung, perempuan berumur 28 tahun yang bekerja di bidang event organizer. Se Kyoung tak menyangka bahwa keputusannya mengevaluasi ulang rencana pernikahannya dengan Hyo In di detik-detik terakhir malah menyeretnya ke banyak masalah baru yang melibatkan dua pria lainnya, yaitu Kang Hoo dan Hae Yoon. Kang Hoo adalah pianis andal yang juga mantan kekasih Se Kyoung, yang tengah berusaha mati-matian untuk membawa Se Kyoung kembali ke dalam pelukannya. Sementara Hae Yoon adalah pengacara internasional berdarah Korea yang jauh-jauh terbang dari New York ke Seoul, melawan fobianya akan naik pesawat terbang, demi menuntut pertanggung jawaban dari Se Kyoung.
Akibat keteledoran dari pihak perancang gaun pengantin di Italia yang salah alamat dalam mengirim gaun pengantin, harus ditanggung oleh Se Kyoung sepenuhnya. Ia harus diikuti oleh seorang pria yang mengaku bahwa gaun itu adalah milik tunangannya yang setengah mati menginginkan gaun itu kembali. Se Ji, adik dari Se Kyoung, menambah rumit masalah ini dengan membawa gaun itu ke daerah yang jauh dari Seoul. Petualangan mengejar gaun pengantin pun dimulai, Se Kyoung bersama pria itu pergi ke tempat yang ditunjukkan Se Ji. Di tengah-tengah usaha mereka untuk mendapatkan gaun itu, tiba-tiba tunangan si pria muncul. Kang Hoo juga sepertinya tidak dapat melepaskan Se Kyoung dari pandangannya barang sehari saja, sehingga ia pun ikut menyusul. Dan disinilah konflik mulai meruncing. Se Kyoung merasa masalah demi masalah tak henti hentinya menyerangnya. Apa yang harus ia lakukan untuk menghentikannya?
Novel korea ini adalah novel kedua karya Kim Eun Jeong yang saya baca-setelah So, I Married the Antifan, dan sekaligus novel korea terjemahan ketiga yang saya baca. Awalnya, saya merasa ide ceritanya klise, yaitu pria dan perempuan yang dari awal saling membenci, namun karena seringnya kebersamaan lalu timbul perasaan-perasaan cinta. Itu yang sudah bisa saya duga dari awal sampai pertengahan membaca novel ini. Namun ketika saya bertahan dan meneruskan membaca, saya terus dibuat-buat menebak, apakah akhirnya Kang Hoo atau Hae Yoon yang kemudian akan menjadi kekasih Se Kyoung? Adegan-adegan dan alur yang tak terduga membuat saya berhenti menilai bahwa ide ceritanya adalah ide yang klise. Well, bisa dibilang saya cukup menikmati ceritanya. Karakter Kang Hoo yang tidak mudah menyerah dalam memperjuangkan cinta, Se Kyoung yang sudah tidak mau lagi mempercayai cinta namun diam-diam tidak dapat menolak datangnya perasaan itu lagi, ataupun Hae Yoon yang selalu sinis karena masa lalunya yang buruk.
Membaca novel inipun saya sempat dibuat agak puyeng, karena menurut saya terlalu banyak adegan yang memang seharusnya lebih enak dinikmati secara visual sih, semoga saja ya K-Dramanya akan segera dibuat. Tapi itulah keasyikannya, karena menurut saya seni membaca novel terjemahan adalah seni mempelajari budaya-budaya dan simbol-simbol dari negara yang dijadikan latar cerita. Ya, termasuk juga mempelajari gaya bersikap dan bercakap-cakap mereka. Cukup menarik! :)
dinoy
No comments:
Post a Comment