Monday, June 25, 2012

STARSTRUCK (!)



Starstruck1! Itu yang saya rasakan saat kemarin ketemu mbak Windy Ariestanty! Mungkin karena kekaguman saya pada buku Life Traveler yang ditulisnya, mungkin juga karena suasana pertemuannya yang nggak terduga.. Jadi hari minggu kemarin, saya ke bookfair di Istora karena ada janji ketemuan dengan seseorang dari distributor buku. Kami lantas ke café di area Istora biar bisa ngobrol lebih nyaman. Nggak lama setelah duduk, teman saya ini menyapa beberapa orang yang ada di meja sebelah. Saya ikut menoleh, dan.. astaga, i..iituu… Windy Ariestanty kan?! Teman saya ini mengiyakan perkataan saya tentang salah seorang yang disapanya. Saya langsung salah tingkah sendiri dan mengatakan pada teman saya kalau saya ngefans banget sama mbak Windy, dan sekarang jadi deg degan sendiri. Dan bisa ditebak, selama ngobrol sekitar sejam, saya terus-terusan merasa deg-degan dan kadang nggak fokus. Beberapa kali saya menghela napas secara berlebihan. Bayangin aja, orang yang saya kagumi duduk dekat dengan saya dengan posisi kami saling membelakangi! Ini pertama kalinya saya bertemu dengan Windy Ariestanty dan saya menyesal banget nggak bawa buku Life Traveler untuk ditanda tangani sama si penulis langsung.

Dan akhirnya selama sejam itu, saya terus mencoba duduk membelakangi mbak Windy, jangan sampai melihat langsung sosoknya. Dan jujur saja, saya berpikir kapan mbak Windy pergi ya? Engg, bukan apa apa, saya sih seneng banget bisa ketemu dia, tapi saya jadi grogi banget! Padahal saya sedang ada pembicaraan cukup serius dengan teman dari distributor buku ini.. I didn’t even think to have a conversation with mbak Windy, bener-bener gugup! Sampai akhirnya grup meja sebelah bubar karena acara talkshow dengan Windy Ariestanty dkk-penulis buku The Journeys 1 & 2-  akan segera dimulai. Mbak Windy menuju kasir, dan teman saya ini kembali menyapa dia. Tahu apa yang dilakukan teman saya? Dia memperkenalkan saya dengan mbak Windy, dan bilang kalau saya ngefans dan deg-degan ketemu mbak Windy. Astagaa,, saya semakin salah tingkah! Untungnya mbak Windy orangnya super ramah dan rame.. dia sendiri yang mengulurkan tangan dan berkenalan dengan saya dan dua teman saya yang lain. Saya mengatakan kalau saya pernah mention dia di twitter dan nunjukin link review buku Life Traveler. Dia sempat minta maaf karena sepertinya dia belum sempat baca. Ah, saya sih maklum karena yang ngasi review ke dia banyak, meski saya ingat dia pernah balas mention saya dan bilang sudah baca review saya, dan bahkan berterima kasih karena bukunya sudah memberi dampak baik bagi saya.

Hehee.. Kegugupan saya masih belum berhenti sampai di situ. Kami memang nggak ngobrol banyak. Beberapa cewek di sebelah kami juga menyapanya dan mengajak mbak Windy foto bersama. Saya yang dasarnya masih speechless, disadarkan oleh dua teman saya yang menyuruh saya untuk foto bersama dengan mbak Windy. Dan akhirnya sebelum mbak Windy benar-benar pergi, saya mengajaknya foto bersama. She was amazing yet sooo.. friendly! Saya yang masih deg-degan malah sempat menepuk-nepuk pundaknya dan bilang kalau saya menunggu Life Traveler 2 nya. Aaaakkkhhh… Nggak nyangka ketemu idola bisa sampai seperti ini rasanya! Terakhir saya mengalami gejala ini saat bertemu langsung dengan Dewi Lestari, penulis idola saya. Tapi jelas beda, karena saat itu saya memang sengaja datang ke acara talk shownya.

Thank you so much, Windy Ariestanty, you are so inspiring! :)


1 Starstruck:  When you meet someone you are very fond of, like a celebrity, movie star, etc. and you get completely overwhelmed, paralyzed and/or speechless by the experience. (http://www.urbandictionary.com/define.php?term=starstruck)

Thursday, June 7, 2012

Kantor Baruuuu ...


Kalau kamu membaca judul postingan ini dan mengira aku pindah kerjaan (lagi!),, no no no ! Biar aku jelasin lebih dulu di awal, kalau aku masih setia jadi karyawan di kantorku yang sekarang, Malindo, hehee ... Yang aku maksud baru adalah lokasi kantornya. Jika sebelumnya aku berkantor di Kompleks Dutamas Fatmawati (sejak Maret 2011 aku mulai kerja di Malindo), mulai dua hari lalu aku pindah lokasi kantor ke Kompleks Lottemart Fatmawati (dulu namanya Plasa D'Best), sekitar 10 menit jaraknya dengan menggunakan kendaraan bermotor. Humm, dari dulu emang kantorku punya semacam kantor cabang juga di sana, nah wacana nya sekarang kantor pusat di Dutamas akan ditiadakan dan jadi satu dengan di Lottemart ini. Mulai dua hari lalu tim Audit resmi pindah, menempati lantai empat. Ini adalah ruangan baru ku:

Ruangan baru lebih kecil tapi lebih private dengan kubikel

Tadi usai makan siang, karena masih ada waktu setengah jam sebelum istirahat berakhir, aku memutuskan untuk berbelok ke Lottemart dan melihat-lihat apa yang ada di dalamnya.
Pintu masuk lottemart dari parkir basement

Ternyata isinya lumayan menarik. Aku nggak masuk ke supermarketnya yang ada di lantai dua, karena ternyata di lantai dasar banyak tempat-tempat menarik juga. Ada toko sepatu, toko kamera, Bread Talk, Solaria, Lotteria (fast food punya Korea), dan Angel in Us Coffee (kafe dari Korea) ..

Mampir ke toko kamera buat tanya-tanya, pengennya bulan depan beli kamera

Yang mau nongkrong di kafe ala Korea

Jumat nanti coba makan di sini ah, cobain burger bulgogi, lol

Hmm, coba ada Gramedia, bisa makin betah nih aku .. Tapi konsekuensinya, selama aku masih ada di kos yang sekarang, harus bisa bangun lebih pagi neh biar nggak telat. Soalnya perjalanannya butuh sekitar sepuluh menit naek metromini, kalau nggak pake macet !

dinoy

Monday, June 4, 2012

SeoulMate is You - the Review




Judul: SeoulMate is You
Penulis: Lia Indra Andriana
Genre: Romantic, fantasy
Tebal: 320 Halaman
Penerbit: haru
Terbit: Mei 2012
Harga: Rp 45.000

Sebelum mulai menulis resensi, saya ingin mengucapkan selamat kepada sahabat saya: Lia Indra Andriana yang baru saja merilis novel terbarunya. Dan tanpa basa-basi, here goes the review of ‘SeoulMate is You’, novel bergenre romantic comedy-remaja dewasa, yang mengambil setting Korea Selatan. Well, if you happened to know novel ‘SeoulMate’ which has released in early 2011, this novel is the sequel of that novel. And which one I like better? The sequel, is the answer.

Kenapa saya lebih menyukai ‘SeoulMate is You’? Karena ceritanya yang lebih membumi, lebih didominasi tentang konflik hubungan antara manusia dengan manusia, dan romance nya lebih dapet. Sedikit mengingatkan, novel ‘SeoulMate’ yang bergenre fantasi lebih banyak memperkenalkan tentang organisasi SeoulMate. Bagaimana cara kerja mereka mewujudkan proposal keinginan manusia lewat kemampuan para hantu (resensinya di sini). Di ‘SeoulMate is You’, pasti masih ada tentang hantu, bahkan ada satu tokoh hantu baru yang muncul. Namun bedanya, ceritanya lebih mendalam tentang hubungan antar manusia. Kisah cinta antara Sun dan Jang juga menjadi semakin berwarna. Berada dalam dimensi dunia yang sama bukan berarti membuat hubungan mereka menjadi lebih lancar, malah sebaliknya. Sun dengan kemampuan yang dimilikinya tidak dapat begitu saja berterus terang kepada Jang. Jang dengan sifat naïf nya, juga tidak membuat keadaan menjadi lebih mudah. Belum lagi masalah lain yang ditimbulkan oleh orang-orang –tepatnya orang dan hantu- di sekitar mereka, yaitu: Su Jin, Arang, Si Hoo, dan juga Tae Kwang.

Masih sama dengan novel ‘SeoulMate’, karakter favorite saya di ‘SeoulMate is You’ adalah Sun. Sun memiliki karakter yang kuat, yang membuatnya tampak sebagai pribadi yang selalu memperjuangkan apa yang dia inginkan. Meski beberapa kali sikapnya terasa menyebalkan dan plin-plan, tapi justru disitu keunikannya. Ia tetap seorang tokoh sentral yang kata-katanya hampir selalu diikuti oleh orang di sekitarnya.

Satu hal lain yang ingin diangkat oleh Lia di sini adalah tentang Siwon-pemimpin organisasi SeoulMate. Pemuda kalem ini ternyata memiliki kisah sendiri yang coba diceritakan oleh Lia. Namun sayang, menurut saya penceritaan Siwon terasa nanggung di sini. Karakternya yang seakan bimbang, juga tentang masa lalu nya yang dibahas tidak tuntas, membuat saya kurang puas dengan plot cerita khusus Siwon ini. Itu adalah kritik saya tentang novel 'SeoulMate is You'. Namun selebihnya, novel ‘SeoulMate is You’ sangat layak dan saya rekomendasikan sebagai alternative bacaan yang nggak membosankan.
Daebak, Lia! ^^

Catatan lain:
-Jika di novel SeoulMate ada bonus kamus mini bahasa Korea, di SeoulMate is You bonusnya adalah berupa ilustrasi gambar dan komik.

- Selain mengambil setting lokasi kota Seoul, novel SeoulMate is You juga akan memandu kita berkeliling Pulau Jeju dan kota Suwon.