Friday, March 23, 2012

What I do in my sick leaves :(

So, dari hari Jumat (16 Maret 2012) sampai sekarang (23 Maret 2012) aku nggak masuk kantor karena kena sakit cacar air. Sebenernya sudah nggak meriang lagi sejak hari Minggu, tapi karena alasan aku belum pulih benar dan rawan menularkan virus cacar ke orang lain, aku belum boleh kerja dulu. Boseeen banget rasanya nggak bisa masuk kantor, tapi nggak bisa kemana-mana juga. Jadi postingan ini cuma akan sedikit menceritakan ngapain aja aku selama beristirahat:

 - Twitteran (ha, pastinya!)
- Nonton dvd : serial united states of Tara, Desperate Housewives, Personal Taste (Lia ke Korea dan ninggalin aku banyak dvd nya).
- ke JNE deket kos buat kirim buku
- baca novel Then I Hate You So
- Nonton TV sampe bosen sendiri
- Bales2an email dan wa an sama Lia.
- BBM with some friends
- Sedikit nge blog nulis resensi novel, lanjutin cerita KL-Sing trip, dan curhatan kurang penting ini


Hmmmm... I really wish i can go back to my normal activity in no time, Amen!

Monday, March 19, 2012

Then I Hate You So - Resensi



 




Satu Bencana. Dua Negara. Dua Hati. Dua Perasaan: Cinta dan Dendam

Apa jadinya kalau orang yang pernah kita kenal bertahun-tahun lampau kembali hadir di hadapan kita, namun dalam sosok dan karakter yang berbeda? Bertemu dengan orang asing yang sepertinya sangat dekat dan dikenal, membuat Itoyama Luca penasaran dengan kehadiran seorang Han Naran, gadis cantik yang berprofesi sebagai seorang model terkenal di Korea. Ada ego yang mengusik benak Luca, ketika Naran terus menerus menghindar darinya saat Luca mencoba untuk mendekati dan mengenalnya lebih dekat. Luca yang dikenal sebagai penakluk wanita yang ditunjang dengan ketampanan dan kesuksesan karirnya, dibuat tak berkutik dengan sikap Naran, namun ia tak mau berhenti mencoba. Sampai akhirnya suatu hari Naran mengijinkan Luca untuk mendekatinya, menghabiskan waktu bersama, dan akhirnya mereka pun saling jatuh cinta satu sama lain. Semua seolah berjalan lancar dan menyenangkan untuk Luca, sebelum akhirnya ia mengetahui siapa Naran sebenarnya. Naran yang misterius, dan bersembunyi di balik sifat sinis dan perfeksionis nya, sebenarnya mempunyai rencana dan tujuan khusus terhadap pertemuannya bersama Luca. Ia sudah siapkan matang-matang setiap strateginya sejak Naran mengetahui bahwa Luca yang sebelumnya berada di Jepang, akan tinggal di Korea, di Negara dan kota yang sama dengan dirinya.

Novel yang mengambil setting dua Negara, yaitu Jepang dan Korea ini, ditulis oleh seorang Indonesia yang saat ini berada di Jepang. Terinspirasi dari bencana tsunami yang sempat melanda Jepang dan dirasakan sendiri oleh si penulis, membuat peristiwa tersebut diangkat menjadi hal yang memulai kisah salah satu karakter utama, yaitu Luca. Ketika kita mengalami suatu hal yang mengancam hidup kita, ingatan kita akan memunculkan nama orang-orang yang spesial dalam hidup kita, terutama orang yang kita cintai atau orang yang masih mempunyai urusan yang belum terselesaikan dengan kita. Dan di tengah-tengah keterjebakan karena tsunami, ingatan Luca membawanya pada sebuah nama: Isobe Nana, gadis di masa lampau yang ia cintai, namun tiba-tiba saja menghilang dari hidup nya.
Mengambil tema tentang cinta dan kebencian di masa lalu, novel ini memiliki alur cerita maju-mundur, di mana di beberapa bagian kita akan diajak bernostalgia ke masa lalu oleh Naran, hal-hal dan peristiwa apa yang membuatnya menyimpan dendam selama tujuh tahun dan bahkan merencanakan pembalasan yang akan sangat merusak kehidupan dan masa depan orang yang dibencinya tersebut. Juga bagaimana ia bertransformasi menjadi seorang yang lain sama sekali kepribadiannya. Untuk sebuah debut, novel setebal 320 halaman ini menawarkan cerita yang unik dan lain dari novel-novel drama yang selama ini pernah saya baca. Good job, Andry ! :)


Detil buku:
Judul : Then I Hate You So
Penulis: Andry Setiawan
Genre : Romance
Kategori: Fiksi, novel asli
Tebal : 320 hlmn
Harga : Rp. 43.000
Terbit : Maret 2012




Sunday, March 11, 2012

Resensi ‘So I Married The Anti-Fan’ – novel karya Kim Eun Jeong


Info Buku : 
Judul: So, I Married the Anti-fan
Penulis: Kim Eun Jeong
Penrbit: Penerbit Haru
Tahun Terbit: 2012
Genre: Drama


Apa rasanya tinggal bersama salah satu artis idola di Korea? Mengetahui sisi-sisi lain dibalik ‘kesempurnaan’ yang selama ini ditunjukkan oleh si Mr. Perfect itu? Sepertinya, kali ini Lee Geun Yong benar-benar meresapi arti idiom ‘Life is like a box of chocolate’ saat ia menerima tantangan untuk menjadi ‘bayang-bayang’ seorang Hu Joon, artis idola di Korea yang memiliki banyak penggemar dan mungkin bisa dikategorikan sebagai artis paling diburu oleh gadis-gadis Korea. Yeap, seperti menerima sebuah kotak cokelat, kita nggak akan pernah tahu apa yang akan dirasakan oleh lidah kita sebelum membuka kotak itu dan memakannya satu persatu. Apakah manis? Pahit? Berisi kacang, buah, atau malah campuran susu dan almond yang membuat lidah kita terlena? Itulah yang dialami oleh Geun Yong, berbagai keterkejutan ia alami saat ia mengikuti keseharian seorang idola. Oh, jadi ternyata begitu toh kehidupan si pangeran impian ini, yang membuat banyak gadis remaja sampai perlu merelakan waktunya untuk mengikuti dan mengintai keberadaannya. Dan berawal dari satu hal ke hal lain, yang akhirnya malah membawa Geun Yong terlibat semakin dalam ke kehidupan dan perasaan Hu Joon.

Semuanya berawal dari satu kesialan. Mungkin jika bisa memilih, Geun Yong rasanya ingin bisa menghapus satu hari dimana ia bertemu dengan Hu Joon dan membawanya ke berbagai kesialan berikutnya, yang berujung menjadikan Geun Yong menjadi seorang: Anti-fan. Ya, kebalikan dari arti kata fan atau penggemar, anti-fan adalah seorang yang ‘tidak menggemari’ artis tertentu, atau bahkan cenderung membenci si artis tersebut. Setidaknya itu yang ada di pikiran Geun Yong. Sejak pertama bertemu Hu Joon dan menganggap Hu Joon sebagai biang kesialan dalam hidupnya, Geun Yong merasa perlu untuk membongkar sisi-sisi buruk Hu Joon yang selama ini adalah sosok idola. Ia ingin membuktikan kepada para fan Hu Joon, bahwa idola mereka selama ini bukanlah sosok sempurna seperti yang mereka kira, bahkan jauuuh dari kata sempurna. Dan gayung pun bersambut, ketika ia ditawari untuk tampil di acara reality show yang mengharuskannya untuk menjadi ‘bayang-bayang’ Hu Joon. Reality show ini menawarkan banyak hal yang dirasa Geun Yong dapat membalikkan nasib sialnya, namun tentu saja rencana itu bukannya berjalan tanpa masalah. Demi melihat dirinya tampil di layar kaca bersama seorang idola, Geun Yong harus menuai banyak kecaman dari keluarga, sahabat, dan tentu saja, para penggemar Hu Joon itu sendiri. Ketika mengetahui niat Geun Yong untuk membongkar keburukan Hu Joon yang diutarakan lewat dunia maya, para fan Hu Joon segera membentuk barisan pertahanan untuk melindungi Oppa mereka itu. Dan mereka bukannya main-main, karena bahkan ada yang berani mengancam hidup Geun Yong.

Novel yang ditulis oleh Kim Eun Jeong ini bagus dibaca jika kita ingin mengetahui sisi-sisi lain dibalik seorang idola yang selama ini dituntut untuk selalu tampil sempurna di hadapan publik. Sempurna yang dimaksud tentu saja bukan hanya masalah penampilan –baju yang oke, wajah yang mulus tanpa noda, atau tubuh yang ideal- tapi untuk masalah hati pun para idola seolah dituntut untuk selalu memiliki kisah yang manis, tidak ada ruang untuk sakit hati, apalagi menyakiti hati orang lain. Dan penulis dengan sangat apik menceritakan tentang konflik batin yang dialami seorang idola, bagaimana ia memulai perjalanan karir nya dari sebuah masa lalu yang buruk sampai dengan perasaan hatinya yang selama ini terbungkus dalam image kesempurnaan. Keseharian kegiatan seorang artis dan masalah-masalah yang terjadi ‘di balik layar’ pun diolah menjadi konflik yang membuat kita semakin penasaran untuk mengikuti kelanjutan cerita setiap bab. Dari sisi anti-fan itu sendiri, seperti seorang yang tidak suka cokelat namun kemudian disodori sebuah kotak cokelat dengan isi yang tak terduga, disini kita akan disuguhi cerita bagaimana seorang Geun Jong dan kebenciannya terhadap Hu Joon akhirnya mengalami banyak hal yang justru membuatnya berpikir ulang tentang perasaannya sendiri. Apakah manis? Pahit? Atau malah melenakan? 

Novel terjemahan pertama yang diterbitkan oleh Penerbit Haru ini layak dibaca terutama untuk yang selama ini suka dengan cerita-cerita drama, khususnya para penggemar drama Korea. Di Korea sendiri, novel ini merupakan salah satu novel best seller dan malah sedang dalam proses pengerjaan untuk dibuatkan K-drama nya. Untuk informasi lebih lanjut mengenai novel ini, bisa dilihat di situs www.penerbitharu.com dan akun twitter mereka: @penerbitharu.