Kangen
itu,, kira-kira begini ..
Kamu sedang
berada di antara teman-teman yang menyenangkan namun pikiranmu masih mengembara
ke dia.
Berharap
waktu bermurah hati untuk mempersatukan dua raga di dua tempat berbeda.
Tak ada
yang salah dengan canda lucu dari suara-suara yang kudengar di sekelilingku dan
betapa aku menikmatinya.
Tapi semua
terasa kurang sempurna tanpa dia, yang menjadi ujung pangkal rasa kangen ini.
Aku
teringat hari itu tatkala kami berdua berjalan di bawah angkuhnya matahari.
Tak
dibiarkannya kami berleha tanpa setitik peluh, dan sengat teriknya lalu
mengingatkan kami akan kebutuhan kami pada air.
Lalu aku
menengguk sebotol sari buah dingin yang disodorkannya.
Kulirik dia
dari celah mataku, dan ia tertawa kecil menampakkan baris rapi giginya.
Aku
mengabadikan momen itu di celah ingatan.
Sebelum
usang dimakan waktu.
Lalu ia
mengajakku duduk di sebuah kedai, katamu kita tak perlu menentang matahari,
beristirahatlah barang sejenak.
Lalu
mengalirlah percakapan ringan kita yang takkan pernah kulupa.
Kamu dan
mimpi-mimpimu, aku dan hasrat-hasratku.
Lalu ada
yang tak aku sadari hingga lama.
Bahwa kita
membiarkan tangan kita saling berpaut tanpa ragu.
Bahwa tak
pernah aku merasa senyaman itu berbagi dengan seseorang.
Bahwa
terkadang kamu itu lebih lucu dari yang pernah kutahu ..
Dan aku
benci saat kesadaran itu perlahan datang.
Matahari
mulai turun, kamu mulai mengucapkan perpisahan.
Dan aku
terdampar di kesunyian saat mengingat itu semua.
Tak tahukah
kamu bahwa semua perjalanan ini untuk kamu?
Untuk menghapus
baris rinduku yang tak kunjung berakhir?
Dan yang
kusadari memang butuh ribuan mil jarak untuk membuatku lupa akan perasaan rindu
ini.
Aku
menyerah.
1 comment:
Test.... Ah jd ikut kangen deh...
Post a Comment