Saturday, August 20, 2011

Review Travelers' Tales Belok Kanan: Barcelona


Woohoo..!! Ini nih novel yang baguss banget buat traveler wannabe seperti saya! Novel yang sarat dengan cerita traveling dan pemaparan setiap lokasinya membuat saya pastinya ingin ikut mengunjungi dan merasakan langsung apa yang diceritakan oleh empat penulisnya. Novel ini ditulis keroyokan oleh empat penulis: Alaya Setya, Iman Hidajat, Ninit Yunita, Adhitya Mulya, dan isinya juga menceritakan tentang empat sahabat: Farah, Jusuf, Retno, dan Francis (saya rasa masing-masing penulis kebagian untuk menulis masing-masing tokoh, entah siapa menulis siapa). Jadi nggak heran kalau banyak banget tempat dari berbagai negara di empat benua (Asia, Amerika, Eropa, Afrika) yang diceritakan. Semuanya akan bermuara di satu kota maha indah: Barcelona, tempat Francis akan melangsungkan pernikahannya dengan seorang gadis cantik dari Spanyol.


Francis merupakan sosok pemuda yang -hampir- sempurna. Seorang pianis andal yang sudah menggelar konsernya di beberapa belahan dunia. Francis memiliki fisik yang tampan, ditunjang dengan sikapnya yang gentleman, telah berhasil membuat Farah jatuh hati. Yap, lingkaran persahabatan antar beberapa teman akan menjadi maha aneh jika sudah ada unsur cinta didalamnya. Farah yang kini bekerja di Vietnam, shock menerima undangan pernikahan Francis dan berniat meggagalkannya. Farah tahu dari dulu Francis hanya suka pada Retno, meski sudah lebih dari sekali Retno menolak pernyataan cinta dari Francis, tapi Farah nggak peduli. Buat Farah, masih ada kesempatan untuk menyatakan cinta pada Francis dan merebut hatinya.

All the way from Hoi An (Vietnam), Farah menuju Barcelona melalui Amman, Budapest, Wina, dan Paris. Di tengah perjalanan solo traveling nya, Farah bertemu dengan Andre, cowok Brazil yang kemudian menjadi travelmate nya yang seru (one of the beautys from traveling is when we can get connected with new friend from another country).

Lain Farah, lain pula Jusuf. Awalnya Jusuf berencana untuk tidak menghadiri pernikahan Francis di Barcelona karena keterbatasan dana, tapi Jusuf mengubah rencananya saat mengetahui niat Farah. O yeah, ternyata Jusuf menyimpan perasaan spesial pada Farah, yang nggak pernah sempat ia ungkapkan karena selalu keduluan dengan curhat Farah tentang Francis. Perjalanan Jusuf menuju Barcelona adalah yang paling ngenes yet adventurous, haha! Bayangkan saja, dari benua hitam Afrika, tepatnya Cape town, Jusuf harus mempertaruhkan nyawanya menerobos Abidjan yang sedang berperang (in a real meaning), menembus Dakkar, Marokko, Seville, sebelum akhirnya sampai di Barcelona.

Perjalanan yang agak santai dan nyaman memang dimiliki Retno, karena untuk menuju Barcelona ia memang sengaja melakukan Euro trip terlebih dahulu. Tapi perjalanan Retno bukannya tanpa konflik, karena konflik yang sesungguhnya ada dalam hatinya. Retno menolak Francis bukannya tanpa alasan, bukan pula karena ia nggak sayang sama Francis, makanya Retno tetap merasa gentar saat berhadapan dengan Francis.

Novel ini asli gokil dibaca untuk para traveler. Nggak cuma meramu cerita tentang konflik cinta dalam persahabatan yang oke, tapi novel ini juga disisipi tips-tips untuk bepergian baik ala backpacker maupun untuk business trip. Dan jangan lupakan juga quote-quote tentang traveling yang ditampilkan di awal tiap bab. Ini tiga quote favorite saya: 'A thousand mile journey begins with the first step (Lao Tzu)', 'Traveling-it leaves you speechless, then turns you into a story teller (Ibn Battuta)', 'A Traveler without observation is like a bird without wings (Moslih Eddin Saad)'.

Whooaaa.... menyemangati saya bangetlah buat keliling dunia! :)


~dinoy~

3 comments:

Anonymous said...

Pinjem dong bukunya wanna know about the barcelona more hohoohoooho

dinoy said...

who is this?haha,tp novel ini gak cuma fokus ke barca,lhoo.. ^^

Spirit of initial 'D' said...

i've just read that book after 3 years we've don't met....hehehe... nice