source: berbagaihal.com |
Berapa
banyak dari antara kita yang memiliki kenangan yang ingin dilupakan?
Seberapa
keras usaha kita untuk mengusir jauh peristiwa-peristiwa masa lalu yang terekam
baik di lipatan otak kita?
Perlukah
melupakan kenangan?
Saya
yakin, jawabannya adalah kita pasti memiliki masa lalu yang tidak ingin kita
simpan sebagai bagian dari
memori kita. Hal-hal yang terjadi di hari-hari sebelum ini yang
lantas kita sebut kenangan. Dan untuk menjawab apakah kita perlu melupakan kenangan,
mari kita membahas arti harfiah dari kata 'kenangan'. Saya ambil dari aplikasi
Kamus Besar Bahasa Indonesia:
Kenangan:
Sesuatu yang membekas di ingatan, kesan.
Seorang
teman* pernah mengatakan di linimasa twitter bahwa ada 'kenang' di dalam kata
'kenangan', lalu saya menyambungnya dengan mengujarkan pula bahwa ada 'angan'
di dalam kata 'kenangan'. Jika ditilik dari penjelasan di KBBI, maka dua kata
ini memiliki arti:
Kenang:
(selalu) membangkitkan kembali di ingatan; mengingat-ingat; membayangkan.
Angan:
pikiran; ingatan; maksud; niat.
Jadi
sudah jelas kenapa sebuah kenangan sulit untuk dilupakan, karena sudah
kodratnya ia terpatri di dalam ingatan. Dan menurut saya, semakin kita berusaha
menyingkirkan kenangan, semakin kuat kenangan tinggal di pikiran kita. Kenapa?
Karena dalam usaha kita melupakan kenangan, mau tidak mau kita akan
memikirkannya kembali,
bukan?
Lalu,
bagaimana dengan kenangan buruk yang terus menghantui? Bagaimana dengan
hari-hari kelam yang terus membayang dan mengenang di setiap 'hari ini' ?
Saya
rasa, sama seperti proses alam lainnya, tak ada cara lain untuk 'melupakan'
kenangan selain dengan menghadapinya. Yang perlu kita lakukan bukanlah usaha keras untuk mengusir
kenangan, namun membuat cerita-cerita baru di setiap 'hari ini' yang kita
jalani. Karena 'hari ini' pun akan menjadi masa lalu ketika kita bangun esok
pagi. Dan hal-hal yang kita lakukan di hari ini akan menjadi kenangan untuk
besok yang akan kita miliki.
Maka
daripada hari ini diisi dengan berusaha melupakan kenangan yang lantas usaha
itu akan menjadi ‘kenangan’ di esok hari, kenapa
tidak mengefisienkan waktu dengan membuat kenangan baru saja?
Selamat
membuat kenangan. :)
*teman
yang saya maksud adalah @beyT_
Hei Bey, this one is for you. Get well
soon, 'kay?
:)
No comments:
Post a Comment