Saturday, May 26, 2012

Balikpapan. Kenapa ?



Menikmati view laut dari salah satu mall di Balikpapan

Memang benar ya, kata pepatah: Ketika kita menginginkan sesuatu, maka semesta akan berkonspirasi  mewujudkannya untuk kita. Dan itulah yang terjadi di perjalanan saya kali ini. Kemana saya kali ini? Balikpapan adalah jawabannya, salah satu kota besar di bagian timur Kalimantan. Sudah lama saya ingin ke tempat ini, bahkan sejak setahun yang lalu. Saya ingat saat saya hendak booking tiket pesawat untuk ke Bangkok –saya traveling ke Bangkok pada bulan Oktober 2011- , sebenarnya awalnya saya mengincar tujuan Balikpapan. Cuma setelah dibandingkan harga tiketnya, waktu itu harga tiket pesawat sekali jalan ke Balikpapan dari Jakarta bahkan lebih mahal dari harga tiket ke Bangkok pulang pergi yang saat itu sedang promo, tentu saja dengan maskapai pesawat yang berbeda. Namun ketika sekitar pertengahan April lalu saya cek harga tiket pesawat untuk long weekend tanggal 17-20 Mei 2012, saya agak terkejut namun senang saat mengetahui bahwa tiket pulang-pergi Jakarta-Balikpapan-Jakarta ‘hanya’ sekitar 900ribuan, kurang dari sejuta. Well, untuk rute Kalimantan di saat peak season, menurut saya itu harga yang terjangkau. Akhirnya saya memutuskan untuk memesan tiket itu lewat agen tiket langganan saya. Butuh waktu beberapa hari sebelum akhirnya tiket saya sudah beres dipesan. Dan selama itu, saya sempat kehilangan mood saya karena si agen tidak kunjung memberi kabar. Namun saya ingat hari itu, saya baru saja membeli novel terbaru Dee Lestari – salah satu penulis favorite saya – yang berjudul “Partikel”. Belum membaca sampai keseluruhan, tapi saya sudah tiba di bagian yang membawa tokoh dalam novel itu berkunjung ke Pulau Kalimantan, yang akrab juga disebut Borneo. Bukan ke Balikpapan, memang, tapi saya seolah diberikan sinyal. Beberapa jam kemudian, teman saya yang agen tiket menghubungi saya, mengkonfirmasi ulang tiket saya dan, voila! Saya mendapatkan email tentang bukti tiket Jakarta-Balikpapan saya pulang pergi! Thank God ! Akhirnya saya akan memiliki perjalanan baru ke tempat yang baru dan.. jauh ! Entah kenapa, saya selalu merasakan sensasi setiap bepergian ke tempat yang jauh dari tempat saya berada selama ini. Padahal kalau dipikir-pikir ketika sudah sampai di sana, ya sama-sama berpijak pada bumi, kok. Hahaa, tapi begitulah saya, selalu suka menantang keberanian diri sendiri untuk melangkah lebih jauh. 


Oke, mungkin beberapa dari kalian akan bertanya, ‘Kenapa Balikpapan?’ karena itulah yang ditanyakan oleh beberapa teman saat tahu saya jalan-jalan ke Balikpapan. Ya, sebenarnya jawabannya simple aja kok, saya dari dulu ingin bisa bepergian ke pulau diluar pulau Jawa – selain Bali, yang pernah saya kunjungi sampai tiga kali-. Ada Vera di sana, teman kuliah yang lebih akrab justru saat kita sudah sama-sama jadi alumni dan sering bercakap-cakap di dunia maya. Saya ingin mengunjunginya, saya ingin jalan-jalan di sana bersama teman yang sudah saya kenal, jadi tidak perlu merasa asing. Oh ya, saya juga selalu excited bepergian ke tempat yang baru, yang belum pernah saya kunjungi. Buat saya, pasti ada hal-hal baru yang bisa diceritakan dari setiap tempat.

Oke.. oke.. sudah cukup banyak basa basinya.. mari mulai ke inti permasalahan. Jadi hari itu, Kamis tanggal 17 Mei 2012, dengan menumpangi pesawat Citilink GA 090 akhirnya saya tiba di tanah Kalimantan. Beberapa saat sebelum pesawat mendarat, aku terlonjak kegirangan, rasanya senang sekali akan tiba di suatu pulau yang selama ini cuma bisa saya lihat di peta. Borneo Island is about to be reached by me ! Dan hey, all I can saw through my window was sea.. Laut yang  besaaaarr.. dan dekat! Saking dekatnya, hati saya sempat berdesir sedikit takut. Gila aja, memang harus sedekat ini ya jarak antara pesawat saat hendak landing dengan laut? Pertanyaan saya terjawab saat benar-benar menginjak tanah Balikpapan. Kota Balikpapan terletak di pinggir laut, makanya hawa yang saya rasakan juga panas dan terik, bahkan menurut saya melebihi kota Surabaya, kota kelahiran saya yang terkenal panas itu. Sekitar pukul dua siang saat saya mendarat di Balikpapan, tapi rasanya matahari seolah nggak beranjak dari posisi pukul dua belas siang. Belakangan juga saat saya mengunjungi pantai Kemala di tengah kota Balikpapan, dekat juga dengan bandara Sepinggan, saya bisa melihat pesawat-pesawat yang hendak mendarat terlihat cukup jelas lho warna simbol maskapai di lambungnya! Bahkan nama salah satu maskapai penerbangan berlogo Singa bisa terbaca jelas dari pandangan mata saya saat bermain-main di pasir pantai Kemala. Ah, pantas saja saya seolah-olah ditarik oleh laut saat saya masih diatas pesawat dan hendak mendarat. Perjalanan saya selama empat hari di Balikpapan dipenuhi hal-hal baru yang menarik bagi pengalaman hidup saya. Kota ini berbeda dengan Jakarta, saya tidak menyesal memberikan uang dan waktu liburan saya untuk pergi kesini. Memang saya nggak pernah menyesal ketika pergi ke tempat yang baru, tapi Balikpapan adalah salah satu pengalaman berharga saya. Saya pergi ke pasar, mall, pantai, melihat kota dari puncak ‘gunung’, dan juga menjelajah kawasan hutan perbukitan. Semuanya berharga. Dan saya tidak akan menceritakan satu persatu di sini, tapi saya akan membuatnya semacam cerita berseri di tempat yang lain.. Will you wait for my stories?? ^^
dinoy


No comments: