Info Buku:
Judul : Antologi Rasa
Penulis : Ika Natassa
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2011
Genre: Fiksi, Urban Romance, Metropop
Harga : Rp 48.000
Tepat disaat gue akan membelai rambutnya, tiba-tiba cinta gue itu bangkit. Ada jejak-jejak kehilangan yang ditinggalkan nya pada otot-otot perut gue yang selalu berhasil membuat cewek-cewek bertekuk lutut ini. Dan bintang-bintang di langit Singapura ini seakan mengejek kecupuan gue yang nggak bergeming selama Keara merebahkan kepalanya diatas perut gue. Damn, kenapa gue bisa jadi sebanci ini, sih? Harris Risjad decides who to touch and where to touch, not otherwise! Tapi selama tiga tahun belakangan ini gue selalu mati-matian menahan diri untuk nggak membelai mesra punggung nya, atau melumat bibir indah nya yang merona natural. Gue cuma berani memberikan gesture seorang teman, sahabat. Dasar Friend Zone sialan !
Gue kesini buat lo, Ruly ! Tapi coba lihat akibatnya setelah lo memutuskan nggak jadi berangkat : Singapura yang seharusnya bisa jadi great escape dari kepenatan kerjaan gue, dan ajang buat menyalurkan hobi memotret gue, malah jadi meaningless. Lo tahu nggak yang ada di otak gue selama di Singapura ini sebagian besar cuma lo? Dan sekarang lo bikin gue makin kalut dengan kabar lo masuk Rumah Sakit. Dan yah, ada Denise disana yang lebih membuat lo tenang. Dan senang. Gue Keara, yang selama ini selalu jadi magnet buat laki-laki, cuma bisa pasrah menyerahkan hati gue sama seorang laki-laki yang clueless dan yang lebih mengagumi perempuan lain yang bahkan nggak bisa dia miliki. Isn’t life fair, huh?
(Dikembangkan dari penggalan adegan di novel ‘Antologi Rasa’)
Ini adalah novel ketiga karya Ika Natassa yang saya baca. Setelah A Very Yuppy Wedding yang manis dan Divortiare yang rumit, Antologi Rasa memberikan sentuhan baru dari cara menulis Ika. Ditulis dari tiga sudut pandang tokoh yang masing-masing memiliki karakter yang berbeda, membuat kita diajak untuk menyelami jalan pikiran tiga orang dengan perasaan dan keinginan masing-masing. I feel what Harris felt when He did almost everything for someone that He really adores, meskipun nyatanya dia cuma bisa merasa senang melihat Keara mengakuinya hanya sebatas sahabat. I know what Keara had been through when loving a guy that clueless, sekalipun Keara sudah berusaha menunjukkan bahwa dia juga pantas untuk dijadikan pendamping. Dan Ruly, dengan pemikirannya yang simple tentang hidup, yang sayangnya nggak se simple rasa sayang nya ke Denise.
Sebuah cerita fiksi yang baik adalah ketika pembacanya berhasil dibuat larut dalam setiap adegan dan cerita yang dituliskan. Misalnya ketika Harris dan Keara sedang berada di Singapura, Ika menceritakan dengan cukup detil setiap rute dan tempat yang menjadi latar cerita. Sebut saja Orchard, Border book store, Chinese Garden, Marina Bay, dan tak lupa Mass Rapid Transportation yang adalah sarana transportasi andalan di Negara tersebut - dan karena penceritaan Singapore trip ini membuat saya kangen akan kunjungan pertama saya ke Singapura Nov’10 lalu dan akhirnya memutuskan untuk membeli tiket ke Singapura di sela-sela KL trip saya Maret mendatang ;)-
Bahasa yang dipakai Ika juga masih membuat saya enjoy, dan sekilas baca –terutama untuk yang nggak pernah baca karya Ika sebelumnya- bisa jadi mengira novel ini adalah novel barat terjemahan. Umpatan-umpatan yang kebarat-baratan, campuran bahasa Inggris - bahasa Indonesia dalam satu kalimat, panggilan lo gue yang akrab, tempat-tempat hang out di Jakarta, juga barang dengan branded terkenal, khas banget dengan gaya para kaum urban.
Untuk ide cerita sendiri mungkin agak klasik, tentang cinta antar sahabat yang bertepuk sebelah tangan. Tapi Ika mengolahnya dengan apik dan membuat kita penasaran, jadi akhirnya siapa diantara Harris, Keara dan Ruly yang bisa saling memiliki ?
Kalau kamu penggemar cerita metropop yang nggak menye-menye, I guess you wouldn’t want to missed Antologi Rasa. :)
1 comment:
aku baca, keren cara ika nulisnya ya. aku juga baca semua bukunya hihihi~
Post a Comment